MU Pecahkan Kutukan di Anfield Dan Menang 2-1 Atas Liverpool di Pekan ke-8

 

Pada Minggu malam, 19 Oktober 2025, Manchester United berhasil menorehkan kemenangan penting di markas Liverpool dengan skor 2-1, sebuah hasil yang bukan hanya berarti tiga poin biasa—namun juga menandai berakhirnya paceklik kemenangan The Red Devils di Anfield yang telah bertahan hampir satu dekade.

Gol Kilat Membuka Laga

Pertandingan baru berlangsung satu menit lebih ketika MU langsung menyerang dengan umpan terobosan cepat dari Bruno Fernandes ke Amad Diallo di sisi kanan. Diallo kemudian mengirim umpan matang ke dalam kotak penalti Liverpool dan diselesaikan dengan tenang oleh Bryan Mbeumo untuk membawa tim tamu unggul lebih dahulu. 

Liverpool tampak sedikit terkejut dengan serangan kilat itu, namun segera mencoba membalas kendali dengan penguasaan bola dan tekanan.

Tekanan Liverpool, Pembalasan Sukses

Liverpool mendominasi penguasaan bola, mencatat hingga 64% dalam laga itu (dibandingkan MU 36%). Mereka membuat hingga 19 tembakan, namun hanya 6 yang tepat sasaran. Sementara MU hanya memiliki 12 tembakan dengan 4 on target.

Meski terguncang di awal, Liverpool menggulirkan serangan demi serangan. Kembali muncul Cody Gakpo sebagai pelaku sorotan—menembak dua kali ke tiang gawang sebelum akhirnya pada menit ke-78 berhasil menyamakan kedudukan melalui aksi individu yang dibantu chaos di dalam kotak penalti.

Sundulan Penentu dan Kemenangan Bersejarah

Ketika momentum tampak berpihak ke Liverpool, MU memecah kebuntuan lewat sundulan Harry Maguire pada menit ke-84. Umpan silang dari Fernandes memantik Maguire naik di antara bek lawan dan menanduk bola masuk ke gawang. 

Gol ini sekaligus menghidupkan kembali saga kemenangan MU di Anfield—pertama sejak 2016. Selepas gol itu, Liverpool mencoba menggempur namun ruang gerak MU sangat rapat, dan hingga peluit berbunyi tak ada gol tambahan.

Apa Makna Hasil Ini

Kebangkitan MU

Kemenangan 2-1 ini bukan hanya soal tiga angka. Bagi MU, ini adalah pembuktian bahwa mereka mampu keluar dari tekanan dan membuktikan diri di laga besar. Pelatih Ruben Amorim menyebut timnya telah bekerja keras sepanjang pertandingan dan bahwa kemenangan ini pantas diraih.

Situasi ruang ganti MU pun meledak dengan sukacita—para pemain dan staf merayakan titik balik penting dalam musim yang cukup berat.

Krisis yang Makin Terasa di Liverpool

Bagi Liverpool, ini adalah kekalahan keempat berturut-turut di semua kompetisi, sebuah tren yang belum dialami sejak 2014. Dengan tiga poin tertahan dan jarak ke puncak klasemen melebar, pertanyaan besar mulai muncul tentang konsistensi dan daya tahan mental tim asuhan Arne Slot.

Meski mendominasi statistik, kegagalan memaksimalkan peluang dan keberhasilan mempertahankan rapat pertahanan MU menjadi kunci kegagalan mereka malam itu.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Untuk MU

• Proaktif di awal laga: Gol cepat Mbeumo memberi keunggulan psikologis yang krusial.

• Kesabaran dan disiplin: Meski mendapat tekanan, MU menunjukkan pertahanan rapat dan transisi efektif.

• Pemanfaatan bola mati dan umpan silang: Sundulan Maguire dari situasi set-piece menjadi penentu.

Untuk Liverpool

• Penguasaan tak selalu berarti kemenangan: Statistik dominan tetap harus disertai penyelesaian peluang.

• Resesi moral dan tekanan: Kemenangan MU memicu emosi negatif yang makin dalam di kubu tuan rumah.

• Perlu evaluasi: Baik skema pelatih maupun mental pemain kini menjadi perhatian utama agar tak menurun lebih jauh.

MU kini naik ke posisi kesembilan klasemen dengan 13 poin, dan punya momentum yang bagus untuk pertandingan selanjutnya. Liverpool masih di posisi keempat dengan 15 poin, namun tekanan terhadap klub dan pelatih mulai terasa nyata.

Bagi para penggemar sepak bola, hasil ini adalah pengingat bahwa dalam derby besar seperti ini—di mana rivalitas lama dan sejarah panjang ikut bermain—mental, timing, dan penyelesaian akhir bisa lebih menentukan daripada sekadar dominasi lapangan.